Pemimpin Juga Manusia

Pemimpin Juga Manusia

Presiden pertama RI adalah pemimpin nasional yang menjadi legenda dunia. Cerdas, orator ulung, berjiwa pejuang tulen. Memiliki cita-cita mulia yaitu membawa bangsanya merdeka, berdaulat, terhormat, tidak terjajah bangsa asing manapun. Cintanya kepada negeri ini, dan segala keindahan di dalamnya, sangat besar.

 “The simplest way to describe Soekarno is to say that he is a great lover. He loves his country, he loves his people, he loves art, he loves woman....", begitu kalimat pembuka dalam otobiografi Presiden Soekarno yang ditulis Cindy Adams, Soekarno an Autobiography as told to Cindy Adams (1965).

Bernard Krisher wartawan majalah mingguan Newsweek melukiskan pada saat meliput pertemuan puncak di Tokyo tahun 1963, membahas masalah semenanjung Malaya, antara Bung Karno dan Tunku Abdul Rahman Putera. Tunku lebih mudah dijumpai karena dia menghabiskan waktunya dengan terus menerus berdoa di masjid.

Sukarno sebaliknya, sulit ditemui. Di luar agenda kenegaraan, setiap malam selalu ada pesta meriah dengan hiburan tarian, nyanyian, atau sekedar bercakap dengan gadis-gadis Jepang di Wisma Shinkiraku atau tempat-tempat lainnya.

Pada hari ulang tahunnya ke-61, Sukarno menulis surat wasiat, “Kalau aku mati, kuburkanlah aku dibawah pohon rindang. Aku mempunyai istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku, namanya Ratna Sari Dewi. Kalau nanti dia meninggal, kuburkan juga dia dalam kuburku. Aku selalu menghendaki dia bersamaku...”

Permintaan ini sulit dipenuhi. Oleh karena Hartini juga menyimpan surat wasiat serupa. Bedanya hanya pada nama yang ditulis. Satunya memakai nama Dewi, surat lainnya mencantumkan nama Hartini.

Kepada Cindy Adams si penulis biografi, Bung Karno sejak awal sudah memberi pesan, hanya 2 istri boleh disebutkan dalam bukunya, Fatmawati dan Hartini. Ketika Cindy kembali ke Jakarta akhir tahun 1964 untuk meminta persetujuan terbit atas naskah yang sudah siap naik cetak, Dewi marah setelah tahu, dia sama sekali tidak disebutkan sebagai istri presiden.

Baru dalam buku kedua, terbit tahun 1967 dalam judul My Friend the Dictator, Cindy Adams berani memasukkan nama Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi beserta kisah pergolakan batinnya pada tahun 1962, sebagai wanita Jepang yang memutuskan menikah dengan Presiden RI.

Wanita terakhir yang dinikahi Sukarno adalah Heldy Djafar, di usia belia, 18 tahun. Sementara Sukarno sudah berusia 65 tahun. Keduanya menikah pada tahun 1966. Rumah tangga mereka hanya bertahan 2 tahun. Kondisi politik yang tidak menentu akibat peristiwa G30S, dan Sukarno yang sudah menjadi tahanan politik, membuat hubungan keduanya tidak bisa diselamatkan.

Salah satu pemimpin Asia Tenggara paling berpengaruh abad 20, Raja Kamboja, Norodom Sihanouk, memahami kehidupan ingar bingar penuh pesta para pemimpin revolusi dunia.

Dalam buku berjudul Sihanouk Reminisces: World Leaders I Have Known, dia mengatakan: "...Aspek paling paradoks dari para pemimpin revolusioner yang sudah lanjut usia adalah kegemaran mereka akan kemewahan. Mungkin saja, sebelum memperoleh kekuasaan, mereka harus bertahun-tahun menderita, berjuang, bergerilya, atau nelangsa di penjara. Sehingga kebanyakan dari mereka ingin menebus waktu-waktunya yang hilang dengan melimpahi diri dengan cinta dan kesenangan bagai  raja. Saya tidak terkejut melihat sikap seperti itu..."

Nelson Mandela adalah negarawan yang dikagumi di seluruh dunia. Sikapnya yang kharismatik, suka humor, seolah menyembunyikan kerasnya perjalanan hidup yang telah dilaluinya. Sejak muda Nelson gigih menentang politik Apartheid yang diberlakukan penguasa kulit putih.

Pada tahun 1944 Nelson bergabung dengan organisasi ANC, kemudian mendirikan Liga Pemuda ANC dan dia menjadi ketuanya. Pada tahun yang sama dia menikahi Evelyn Mase, seorang perawat. Seiring meningkatnya intensitas perjuangan, pernikahan mereka semakin tertekan.

Pada tahun 1956 Nelson bersama beberapa aktivis dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan berkhianat kepada negara. Beban Evelyn makin berat. Selain harus membesarkan anak-anak, pekerjaannya juga terancam. Mereka akhirnya bercerai.

Kegiatan perjuangan Nelson terus berlanjut. Ada seorang aktivis wanita bernama Winnie Madikizela. Mereka sering berjuang bersama. Beberapa saat kemudian Nelson ditangkap lagi. Kali ini tuduhannya melakukan sabotase dan teror terhadap rejim yang berkuasa. Hubungan mereka menjadi makin dekat selama proses pengadilan Nelson.

Winnie dan Nelson menikah tahun 1958. Namun keduanya hanya menghabiskan beberapa tahun bersama. Pada musim dingin 1964 Nelson dijatuhi hukuman seumur hidup. Dia menjalani hukuman dengan berpindah-pindah penjara. Dari satu derita, ke derita berikutnya.

Pada awalnya Winnie masih sering menjenguk ke penjara. Lama kelamaan tidak lagi. Winnie terpaksa membesarkan dua putrinya sendirian. Sebagai aktivis Winnie juga berulangkali ditangkap Polisi.

Waktu terus berlalu. Akibat tekanan dunia internasional ke penguasa Afrika Selatan, Nelson dibebaskan pada 1990. Puluhan tahun tersiksa di penjara mempengaruhi psikis Nelson. Hanya kesepian yang ia rasakan saat kembali menjalani kehidupan rumah tangga.

Pada tahun 1996 pengadilan meresmikan perceraian mereka. Pernikahan yang bisa survive selama hari-hari paling gelap rejim Apartheid, akhirnya runtuh justru ketika pahlawannya bebas dari penjara.

Dalam biografinya, Nelson Mandela mengenang perjalanan cintanya dengan getir. “Sepertinya sudah menjadi takdir bagi pejuang kemerdekaan untuk memiliki kehidupan pribadi yang tidak stabil. Ketika hidup kita adalah perjuangan, dan itu saya, tidak ada ruang tersisa bagi keluarga.”

Pada usia 80 tahun, di akhir masa kepresidenan, Nelson menikahi Graca Machel. Graca adalah janda Presiden Mozambik yang tewas karena kecelakaan pesawat.

Tahta monarki terkuat di dunia, kerajaan Inggris, tak lepas dari kegagalan manajemen rumah tangga. Pangeran Charles berpisah lalu bercerai dari Putri Diana. Mereka berpisah pada 1992 dan resmi bercerai pada 1996. Adik-adik Charles, Andrew dan Anne, juga berpisah dari istri dan suaminya pada 1992.

Ratu Elizabeth II mengenang 1992 dengan getir. Dalam buku “Queen of Our Times: The Life of Queen Elizabeth II”, Richard Hardman menulis bahwa Ratu sangat marah dan kecewa pada pernikahan anak-anaknya. Ratu mengungkap ketidakberdayaannya soal kisah cinta anak-anaknya. Dukanya bertambah karena Kastil Windsor terbakar dan butuh bertahun-tahun perbaikan. Ia menyebut 1992 sebagai Annus Horribilis atau tahun bencana . Meski demikian, Ratu tetap berusaha tampil tegar dan tabah.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, adalah lulusan sekolah bergengsi Eton College dan Oxford University. Rangkaian skandalnya cukup panjang. Saat masih menikah dengan Allegra Mostyn-Owen, ia menjalin hubungan kebablasan dengan Marina Wheeler. Kemudian selama menikah dengan Wheeler, ia mesra dengan Petronella Wyatt dan Helen Macintyre. Ia juga intim dengan Anna Fazackerley dan Jennifer Arcuri. Pada Juli 2022 dia resmi mundur dari jabatan PM karena tidak berdaya ditinggalkan lebih dari 50 orang pejabat di pemerintahannya. 

Sanna Mirella Marin, wanita kelahiran November 1985 dilantik menjadi Perdana Menteri Finlandia pada Desember 2019. Marin, 34 tahun, berstatus sebagai PM termuda di dunia. Berkat kinerja yang luarbiasa, Marin menerima pujian sebagai pemimpin yang stabil dan strategi yang efektif dalam menangani pandemi. Marin menjadi role model pemimpin muda yang progresif di kalangan millenial di seluruh dunia.

Pada tahun 2022 Marin terbelit skandal pesta liar di kediaman resmi PM di Helsinki. Suasana makin gaduh setelah video pesta-pesta lainnya bocor ke media sosial. Pada Agustus 2022 dia menyampaikan pidato emosional membela haknya untuk memiliki kehidupan pribadi.

"Saya juga manusia," kata Marin seperti dikutip media Finlandia dengan suara putus asa dan mata merah, dilansir New York Post, Jumat, 26 Agustus 2022. 

Sanna Marin dan suaminya mengumumkan bercerai setelah belasan tahun bersama. Pengumuman itu datang setelah Marin kalah dalam Pemilu Finlandia pada April 2023.

Sehebat dan sekuat apapun manusia, dia tetaplah manusia. Allah menghiasi manusia dengan kekurangan agar tidak sombong dan sadar bahwa diri ini lemah tak berdaya di hadapan-Nya. Begitu juga Allah memberi manusia berbagai kelebihan agar digunakan untuk ke-bermanfaat-an umat serta alam raya.

Tidak ada seorang pun bisa memastikan dirinya akan baik-baik saja selamanya. Kita setiap saat bisa terkena musibah, terpeleset, jatuh tersungkur, kenyataan tidak sesuai keinginan, bahkan hancur berantakan. Makanya jangan ada yang sok paling jago dan hebat, karena yang pasti sempurna itu hanya Tuhan. Tetaplah istiqomah dengan ibadah dan sedekah.

 ---

Referensi:

  • Julius Pour, Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan & Petualang, Kompas PB, 2010
  • Norodom Sihanouk, Bernard Krisher, Sihanouk Reminisces: World Leaders I Have Known, Editions Duang Kamol, 1990
  • www.kompas.id

Artikel Terkait: